Sunday, April 28, 2013

The Power of Kepepet


Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata Belanda? Sebagian besar mungkin akan menjawab bunga tulip, sebagian lagi mungkin berpikiran kincir angin, atau mungkin kalian masih membayangkan, “penjajah”? Well, in my opinion, Dutch is a pioneer. Sebuah negara yang menyibak tirai pengetahuan dunia tentang pengelolaan sumber daya air.

Bunga Tulip dan Kincir Angin, Ikon Negara Belanda

Belanda merupakan negara dengan sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan laut. Negara ini juga dilalui oleh tiga sungai besar, yaitu Sungai Rijn, Waal, dan Maas. Hal ini membuat Belanda sangat akrab dengan air.  Akan tetapi, air dalam jumlah yang tidak dapat dikendalikan dapat menjadi masalah yang sangat besar. Hal itulah yang dihadapi oleh bangsa Belanda selama ini, yaitu ancaman banjir dari dua penjuru sekaligus, luapan sungai dan muka air pasang.

“God created the world, but the Dutch created Holland”,

adalah sebuah ungkapan dari Rene Descartes yang menggambarkan bagaimana keajaiban bangsa Belanda menciptakan negara bagi mereka sendiri. Ungkapan ini tidak akan terkesan berlebihan apabila kita melihat ke belakang mengenai apa yang telah bangsa Belanda lakukan untuk menyelamatkan negaranya dari ancaman air.

Wilayah Negara Belanda
 
Perjuangan bangsa Belanda dalam menghadapi musuh bebuyutannya telah dimulai jauh pada abad pertengahan dengan memperkenalkan sistem polder. Polder merupakan sebuah sistem pengelolaan air yang kompleks dengan elemen meliputi saluran air, tanggul, pompa, dan kolam penampungan air. Pada perkembangannya, ditambahkan satu lagi elemen dalam sistem ini, yaitu kincir angin yang berfungsi sebagai pompa. Kincir angin inilah yang akhirnya menjadi ikon dari negara Belanda.

Sistem Polder dan Kincir Angin

Selain menggunakan sistem polder untuk mencegah banjir, bangsa Belanda juga berhasil memanfaatkan sistem tersebut untuk mengeringkan lautan. Seperti kita ketahui bahwa Belanda memiliki wilayah yang relatif sempit. Keterbatasan ini mendorong bangsa Belanda untuk merintis teknologi reklamasi. Melalui teknologi ini, bangsa Belanda berhasil menambah luas wilayah negaranya menjadi hampir dua kali lipat.

Badai Laut Utara (1953)
 
Sebuah banjir besar yang diakibatkan oleh badai Laut Utara pada tahun 1953 mendorong Belanda untuk merintis sebuah proyek besar dalam memerangi musuh bebuyutannya, The Delta Project. Proyek tersebut merupakan sebuah proyek futuristik dalam bidang teknologi pengelolaan bajir pada masa mendatang. Bukannya melakukan analisa terhadap banjir yang terdahulu, proyek ini menitikberatkan pada sebuah konsep baru dalam penanggulangan banjir. Secara umum, proyek ini berisi identifikasi pada wilayah utama yang rawan dan perhitungan statistika untuk perencanaan bangunan pengaman yang kompleks. Proyek ini terbukti berhasil dan bahkan digolongkan ke dalam 7 Keajaiban Dunia Modern.

Saat ini Belanda dijadikan panutan dalam usaha pengelolaan sumber daya air. Insinyur-insinyur Belanda menjadi pionir dalam pembangunan proyek-proyek raksasa pengelolaan sumber daya air di seluruh dunia, termasuk penanganan banjir akibat Badai Katrina di Amerika Serikat maupun penanganan banjir di Jakarta.

The Delta Project

Tuhan menciptakan Belanda pada daerah yang tidak menguntungkan secara geografis, tetapi hal tersebut justru membuat mereka bangkit. Mereka sadar betul akan kekurangannya dan berusaha untuk memulai perubahan. Saat ini, terbukti memang bahwa langkah-langkah yang telah mereka lakukan telah menciptakan negara Belanda itu sendiri. Sebuah negara yang sukses karena keterbatasannya. That’s the power of kepepet!


Kanal di Amsterdam
  
Jadi sekarang apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata Belanda?

1 comment:

Unknown said...

keren ya ternyata :O