Tuesday, June 11, 2013

Next Destination : European Dreams


  

"Integrated flood risk management aims to reduce the human and socio-economic losses caused by flooding while taking into account the social, economic and ecological benefits from floods and the use of flood plains or coastal zones. The need for the adoption of a holistic integrated approach to managing flood risks has been reflected in the Flood Directive of the European Parliament."

That's the first paragraph in the Erasmus Mundus Programme in Flood Risk Management's website. The one paragraph that keep me motivated to continue my study, to continue my journey and to achieve my dreams.

The Erasmus Mundus Programme in Flood Risk Management is offered by a consortium consisting of :

1. UNESCO-IHE Institute for Water Education (the Netherlands)
2. Technical University of Dresden (Germany)
3. Technical University of Catalonia (Spain)
4. University of Ljubljana (Slovenia)

As I've stated above, that this programme will take place in four universities in four different countries, the Netherland, Germany, Spain and Slovenia, including some international trips to Denmark, United Kingdom, Bangladesh and Japan. What an interesting offer!

There is an inspirative quote that I found through Google lately, It says " Twenty years from now you will be more disappointed by the things you did NOT do, than by the ones you did do. So throw off the bowlines, sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore, Dream, Discover."

I've already determined my destination. The journey seems a bit rocky. So what I have to do right now is keeping my self motivated, hard working, looking for self development and of course praying to God. A man can make a good plan, but the one from God is the best.


European Dream in Next Two Years? Insya Allah!

Monday, June 10, 2013

Struktur Rangka Batang (Truss Structure)


Sebuah struktur rangka batang adalah sebuah susunan struktur yang tersusun dari bagian struktur dua gaya yang tersambung bersama-sama ke sebuah tatanan dari segitiga-segitiga dengan berbagai macam bentuk. Beberapa contoh dari struktur rangka batang diperlihatkan pada gambar di bawah. Struktur rangka batang dpat digunakan untuk menghubungkan sebuah jarak sepanjang yang diinginkan, dan terutama digunakan secara umum untuk bangunan dengan bentang lantai serta atap yang besar, dan juga digunakan untuk jembatan-jembatan yang panjang. Apabila sebagan besar dari elemen-elemen struktur dan susunan-susunan struktur umumnya ditutupi dengan plafon, lantai, dan dinding dengan tujuan dramatisasi dan estetika, rangka-rangka batang seringkali dengan sengaja dibiarkan terbuka, demi mendapatkan penampilan arsitektural sebuah struktur.

Truss Structure

Idealnya beban-beban rangka batang diterapkan hanya pada titik sambungan dari bagian struktur, yang disebut titik tumpu (joint). Rangka-rangka batang dibangun dengan konstruksi sedemikian rupa sehingga sumbu memanjang dari tiap-tiap bagian struktur yang tersambung bertemu di titik simpul, dan tiap-tiap titik simpulitu dapat ditinjau sebagai titik gaya yang konkuren. Rangka-rangka batang diasumsikan berperilaku seperti sebuah sendi yang menyambungkan semua bagian struktur dan beban-beban apapun yang diterapkan pada tiap-tiap titik simpul, yang biasanya dikenal sebagai sebuah sambungan sendi. Walaupun mungkin diperlukan banyak pengunci (fastener) untuk membentuk sebuah titik simpul rangka batang tunggal yang besar, fakta bahwa semua beban yang tersambung adalah konkuren menghasilkan bagian struktur yang diasumsikan mentransfer momen-momen yang dapat diabaikan di antara bagian struktur itu sendiri pada sambungan-sambungan sendi yang teridealisasi.

Banjir Perkotaan (Urban Flood)


Banjir merupakan fenomena alam dimana terjadi kelebihan air yang tidak tertampung oleh jaringan drainase di suatu daerah sehingga menimbulkan genangan yang merugikan. Kerugian yang diakibatkan banjir seringkali sulit diatasi baik oleh masyarakat maupun instansi terkait. Banjir disebabkan oleh berbagai macam faktor, yaitu:
a.       kondisi daerah tangkapan hujan,
b.      durasi dan intesitas hujan,
c.       tata guna lahan,
d.      kondisi topografi, dan
e.       kapasitas jaringan drainase
Banjir di daerah perkotaan memiliki karakteristik yang berbeda dengan banjir pada alamiah. Pada kondisi di alam, air hujan yang turun ke tanah akan mengalir sesuai kontur tanah yang ada ke arah yang lebih rendah. Untuk daerah perkotaan pada umumnya air hujan yang turun akan dialirkan masuk ke dalam saluran-saluran buatan yang mengalirkan air masuk ke sungai. Kontur lahan yang terdapat di daerah perkotaan direncanakan agar air hujan yang turun mengalir ke dalam saluran-saluran buatan tadi. Ada kalanya, kapasitas saluran tersebut tidak mencukupi untuk menampung air hujan yang terjadi, sehingga mengakibatkan terjadinya banjir.
Kasus-kasus banjir di daerah perkotaan memiliki beberapa masalah yang perlu ditelaah lebih lanjut. Arah aliran yang terjadi tidak lagi sepenuhnya bergantung pada kondisi topografi lahan, karena adanya bangunan-bangunan yang menghalangi arah aliran air. Aliran yang terjadi berubah arah karena membentur bangunan dan mengakibatkan arah aliran menjadi tidak beraturan.

Banjir Perkotaan