Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata Belanda? Sebagian besar mungkin
akan menjawab bunga tulip, sebagian lagi mungkin berpikiran kincir angin, atau mungkin
kalian masih membayangkan, “penjajah”? Well, in my opinion, Dutch is a pioneer. Sebuah
negara yang menyibak tirai pengetahuan dunia tentang pengelolaan sumber daya
air.
![]() |
Bunga Tulip dan Kincir Angin, Ikon Negara Belanda |
Belanda merupakan negara
dengan sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan laut. Negara ini
juga dilalui oleh tiga sungai besar, yaitu Sungai
Rijn, Waal, dan Maas. Hal ini membuat
Belanda sangat akrab dengan air. Akan
tetapi, air dalam jumlah yang tidak dapat dikendalikan dapat menjadi masalah
yang sangat besar. Hal itulah yang dihadapi oleh bangsa Belanda selama ini,
yaitu ancaman banjir dari dua penjuru sekaligus, luapan sungai dan muka air
pasang.
“God
created the world, but the Dutch created Holland”,
adalah sebuah
ungkapan dari Rene Descartes yang menggambarkan bagaimana keajaiban bangsa
Belanda menciptakan negara bagi mereka sendiri. Ungkapan ini tidak akan
terkesan berlebihan apabila kita melihat ke belakang mengenai apa yang telah
bangsa Belanda lakukan untuk menyelamatkan negaranya dari ancaman air.
![]() |
Wilayah Negara Belanda |
Perjuangan bangsa
Belanda dalam menghadapi musuh bebuyutannya telah dimulai jauh pada abad
pertengahan dengan memperkenalkan sistem polder. Polder merupakan sebuah sistem
pengelolaan air yang kompleks dengan elemen meliputi saluran air, tanggul,
pompa, dan kolam penampungan air. Pada perkembangannya, ditambahkan satu lagi
elemen dalam sistem ini, yaitu kincir angin yang berfungsi sebagai pompa. Kincir
angin inilah yang akhirnya menjadi ikon dari negara Belanda.
![]() |
Sistem Polder dan Kincir Angin |
Selain
menggunakan sistem polder untuk mencegah banjir, bangsa Belanda juga berhasil
memanfaatkan sistem tersebut untuk mengeringkan lautan. Seperti kita ketahui
bahwa Belanda memiliki wilayah yang relatif sempit. Keterbatasan ini mendorong bangsa
Belanda untuk merintis teknologi reklamasi. Melalui teknologi ini, bangsa
Belanda berhasil menambah luas wilayah negaranya menjadi hampir dua kali lipat.
![]() |
Badai Laut Utara (1953) |
Sebuah banjir besar yang
diakibatkan oleh badai Laut Utara pada tahun 1953 mendorong Belanda untuk
merintis sebuah proyek besar dalam memerangi musuh bebuyutannya, The Delta Project. Proyek
tersebut merupakan sebuah proyek futuristik dalam bidang teknologi pengelolaan
bajir pada masa mendatang. Bukannya melakukan analisa terhadap banjir yang
terdahulu, proyek ini menitikberatkan pada sebuah konsep baru dalam
penanggulangan banjir. Secara umum, proyek ini berisi identifikasi pada wilayah
utama yang rawan dan perhitungan statistika untuk perencanaan bangunan pengaman
yang kompleks. Proyek ini terbukti berhasil dan bahkan digolongkan ke dalam 7
Keajaiban Dunia Modern.
Saat ini Belanda dijadikan panutan dalam usaha pengelolaan
sumber daya air. Insinyur-insinyur Belanda menjadi pionir dalam pembangunan
proyek-proyek raksasa pengelolaan sumber daya air di seluruh dunia, termasuk
penanganan banjir akibat Badai Katrina di Amerika Serikat maupun penanganan
banjir di Jakarta.
![]() |
The Delta Project |
Tuhan menciptakan Belanda pada daerah yang tidak
menguntungkan secara geografis, tetapi hal tersebut justru membuat mereka bangkit.
Mereka sadar betul akan kekurangannya dan berusaha untuk memulai perubahan.
Saat ini, terbukti memang bahwa langkah-langkah yang telah mereka lakukan telah
menciptakan negara Belanda itu sendiri. Sebuah negara yang sukses karena
keterbatasannya. That’s the power of kepepet!
![]() |
Kanal di Amsterdam |
Jadi sekarang apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata
Belanda?
“Netherland,
A Pioneer of Change”
Sumber
:
1 comment:
keren ya ternyata :O
Post a Comment